Kejar Kemandirian dengan Genjot Tata Kelola Berbasiskan Keunggulan SDM

Kejar Kemandirian dengan Genjot Tata Kelola Berbasiskan Keunggulan SDM - TopBusiness

Jakarta, TopBusiness –  Perumda PDAM Tirtamarta Yogyakarta menargetkan untuk jadi perusahaan mandiri dalam mengelola bisnis air dan juga bisnis turunannya di Air Minum  Dalam Kemasan (AMDK) pada tahun 2030.

Sementara, pekerjaan besar perusahaan air minum ini adalah menekan biaya kehilangan air (NRW). Untuk itu, mengunci tata kelola perusahaan berbasiskan good corporate governance (GCG) dengan landasan kompetensi sumber daya manusia (SDM) adalah sesuatu yang penting.

“Untuk menekan angka NRW 1 persen yang kami lakukan sudah menghabiskan anggaran dana Rp 30 miliar dengan penggantian pipa jaringan. Jadi jika sukses bisa menekan kehilangan air ini, sehingga akan meningkatkan laba perusahaan secara langsung”, tegas Majiya, selaku Direktur Utama Perumda PDAM Tirtamarta kepada Dewan Juri TOP BUMD Awards 2023, di Jakarta, secara virtual, beberapa waktu lalu.

Majiya menekankan, pihaknya sedang membangun tata kelola berbasiskan GCG, jika sukses maka pada 2030 perusahaan daerah ini akan menjadi perusahaan daerah mandiri dalam mengelola dan membangun bisnis yang sehat, serta juga memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh masyarakat dan stakeholders.

Tentunya dengan menggenjot tata kelola perusahaan daerah miik Kota Yogyakarta ini, maka perusahaan harus mempersiapkan diri menjadi perusahaan daerah yang mandiri terutama dalam hal pengelolaan bisnis air perpipaan. Ini akan menjadikan  perusahaan daerah semakin sehat dan juga memberikan kontribusi besar dalam membangun perekonomian daerah Yogyakarta. Perusahaan daerah ini  menyediakan air minum bagi seluruh masyarakat Yogyakarta dengan standar  PERMEKES No. 492 Tahun 2010.

Peningkatan kualitas layanan secara totalitas mulai dari sistem manajerial, pengelolaan air dari hulu hingga hilir dengan penguatan jaringan perpipaan ke seluruh pengguna air, untuk kalangan rumah tangga dan kalangan bisnis dan komersial.

Dalam konteks itu, kompetensi SDM menjadi fokus utama bagi perusahaan daerah ini. Berbagai program dilakukan up grade di seluruh divisi agar kemampuan dan kapasitas karyawan semakin meningkat. Misalnya, training, workshop serta studi banding sesama perusahaan air perpipaan di kelompok PERPAMSI ini menjadi agenda rutin perusahaan untuk belajar dengan perusahaan lain yang memiliki keunggulan terbaik.

Selanjutnya, reward yang diberikan kepada seluruh karyawan guna meningkatkan kinerja layanan. Bagi karyawan yang melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi, misalnya, studi Strata Satu (S1) maka perusahaan memberikan dukungan dalam bentuk biaya kuliah sebesar 50 persen.

Bahkan untuk direksi, komisaris dan dewan pengawas pun, perusahaan daerah ini memberikan kewajiban untuk mengikuti standar uji kompetensi tanpa pengecualian.

Lanjut ada assesment bagi seluruh insan Perumda Tirtamarta mulai dari level karyawan paling bawah hingga tingkat atas, baik itu direksi, komisaris, dewan pengawas menjadi suatu kewajiban.

Tak kalah penting adalah dengan membangun IT digital dalam memberikan layanan terbaik secara totalitas baik itu layanan umum, layanan pelanggan, layanan pembayaran air serta layanan jaringan pemipaan yang telah mengunakan keunggulan digitalisasi. Hal itu dilakukan untuk menekan kehilangan air di antaranya dengan menggunakan aplikasi Geografik Information System (GIS), dimana aplikasi ini sudah terkoneksi dengan bill tagihan, serta peta jaringan dan bisa memantau kebocoran air.

Tentunya dengan peningkatan tata kelola perusahaan daerah ini, akan berkonsentrasi untuk meningkatkan laba, lantaran menekan angka kehilangan airnya yang masih bertengger di angka 28,26 persen.

Menurut Majiya, pihaknya juga telah melakukan inovasi bisnis, dengan membangun bisnis Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). “Tentunya prospek AMDK yang kami bangun ini akan menjadi unit bisnis yang akan memeberikan kontribusi besar dalam menciptakan laba bagi perusahaan. Strategi bisnis kami juga sangat gencar dalam membesarkan brand AMDK dan kami membangun sinergitas dengan pihak lain dalam dunia bisnis hotel, resto di seluruh Yogyakarta sebagai kota wisata karena banyak disinggahi wisatawan asing dan lokal,” papar dia.

Dirinya juga menambahkan. “Dan unit bisnis lain, kami juga mengelola kolam renang Umbang Tirta dan Gelangang Olah Raga (GOR) Kridosono”, tegas Majiya.

Kinerja keuangan terkait capaian penjualan tahun 2021 sebesar Rp 55 miliar, tahun 2022 sampai bulan Oktober Rp 52 miliar. Sementara capain laba bersih 2021 Rp 1.119 miliar, tahun 2022 sampai Oktober sebesar Rp 4.450 miliar.

Sumber foto: http://pdamkotajogja.co.id