PDAM Tirtamarta Revitalisasi Infrastruktur untuk Tingkatkan Pelayanan Air Bersih di Kota Jogja

PDAM Tirtamarta Revitalisasi Infrastruktur untuk Tingkatkan Pelayanan Air Bersih di Kota Jogja

 Abdul Hamied Razak

 Senin, 30 Januari 2023 - 23:27 WIB

 Budi Cahyana

PDAM Tirtamarta Revitalisasi Infrastruktur untuk Tingkatkan Pelayanan Air Bersih di Kota JogjaDirektur Utama PDAM Tirtamarta Jogja Majiya (kiri) bersama Pemimpin Redaksi Harian Jogja Anton Wahyu Prihartono (tengah) dan General Manager Pemasaran Harian Jogja Sri Pujiningsih di PDAM Tirtamarta Jogja, Senin (30/1/2023). - Harian Jogja/Abdul Hamid Razak

ADVERTISEMENT

JOGJA—PDAM Tirtamarta Jogja terus merevitalisasi infrastruktur untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan. Revitalisasi akan dilakukan secara bertahap di seluruh wilayah. Pasalnya, beban puncak untuk penggunaan air bersih di wilayah Jogja sudah merata.

Direktur Utama PDAM Tirtamarta Jogja Majiya mengatakan PDAM Tirtamarta revitalisasi infrastruktur menjadi satu upaya untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan dan menambah jumlah pelanggan. Revitalisasi jaringan pipa dari jenis Asbestos Cement Pipe (ACP) ke High-density polyethylene (HDPE) ini juga sebagai bagian dari realisasi Rencana Pengamanan Air Minum.

"Jaringan pipa kami banyak yang sudah berusia 105 tahun dan menggunakan pipa asbes. Revitalisasi ini sudah dilakukan sejak 2020 secara bertahap. Jadi kami fokus melakukan pergantian pipa asbes ini. Tahun ini misalnya, kami berencana mengganti jalur pipa asbes dari Gemawang ke Tugu," katanya saat menerima kunjungan Harian Jogja, Senin (30/1/2023).

Selain jaringan pipa Gemawang-Tugu, beberapa titik jaringan lainnya juga akan diganti secara bertahap, seperti jaringan di Kaliurang, Monjali dan beberapa titik lainnya. Sebab, baru 1.000 km jaringan pipa asbes di Jogja yang baru diganti dari sekitar 20 km jaringan air bersih milik PDAM Tirtamarta.

"Kami terus melakukan revitalisasi infrastraktur. Penggantian jaringan pipa ini diperlukan mengingat kondisi pipa yang berusia tua sangat rentan mengalami berbagai masalah termasuk kebocoran air," katanya.

Perbaikan jaringan pipa tersebut diyakini mampu mengurangi kebocoran air di jaringan pipa PDAM Tirtamarta. Meski begitu, Majiya mengaku untuk mengganti jaringan pipa tersebut masih ada beberapa kendala perizinan yang hingga kini belum turun. Pihaknya sudah mengajukan permohonan izin crossing kepada Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub RI namun hingga kini belum turun.

Jika izin dari Kementerian Perhubungan turun, instansinya juga akan memanfaatkan jaringan air bersih dari Perusahaan Umum Daerah Air Bersih (PDAB) Tirtatama DIY untuk melayani para pelanggan. PDAM Tirtamarta akan meminta pembangunan jaringan pipa dari Gemawang, Karanggayam, Pengok, Miliran, sampai perempatan PT SGM. SGM, katanya, sudah 100% dilayani oleh PDAM Tirtamarta. 

"Untuk hotel memang belum semua kami layani. Ada yang masih menggunakan sumur air dalam, namun terus kami dorong untuk berlangganan karena ini wajib bagi dunia usaha," katanya.

Sampai akhir 2022, dari 550 hotel hanya sebanyak 131 hotel yang pelanggan PDAM Tirtamarta. "Masih banyak peluangnya [menjadi pelanggan]. Kami memang berhasil meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan namun belum bisa menaikkan jumlah pelanggan," katanya.

Dia optmistis, pelanggan dari sektor perhotelan akan terus bertambah karena menjadi persyaratan untuk mengurus/memperpanjang izin operasional. Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Satpol PP DIY terkait Perda Pengelolaan Air Tanah bagi pelaku usaha. 

"Saya yakin, lambat lima tahun ke depan seluruh unit usaha perhotelan menjadi pelanggan kami. Sebab biaya produksi air bersih di hotel-hotel lebih mahal jika dibandingkan menjadi pelanggan kami," katanya.

Menurut Marjiya, saat ini di Jogja sudah tidak ada istilah beban puncak pada jam-jam tertentu. Beban puncak di wilayah kota untuk penggunaan air bersih sudah merata. Hal itu terjadi karena kepadatan pemukiman dan unit-unit usaha yang beroperasi di Jogja seperti sektor perhotelan, toko modern dan usaha lainnya. 

"Kami memang berhasil meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan namun belum bisa menaikkan jumlah pelanggan. Jumlah pelanggan kami sekitar 35.000 pelanggan," katanya.

Sementara, Pemimpin Redaksi Harian Jogja, Anton Wahyu Prihartono, didampingi General Manager Pemasaran, Sri Pujiningsih, menyebut isu-isu terkait ketersediaan air bersih dan penanganannya menjadi salah satu isu yang perlu diperhatikan semua pihak. Apalagi perubahan iklim dan pemanasan global ikut memengaruhi kondisi air bersih baik untuk konsumsi maupun untuk kebutuhan lainnya. 

"Media bisa menjadi sarana komunikasi yang efektif kepada masyarakat terkait persoalan air ini. Kami siap bersinergi dengan PDAM Tirtamarta untuk melakukan edukasi kepada masyarakat terkait penggunaan air bersih terutama di wilayah perkotaan," kata Anton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News